Sabtu, 21 Februari 2009

Selamatkan Bahasa Jawa



Melihat artikel diatas, terusiklah penulis juga mengingatkan khususnya anak-anak muda jawa "Jong Java" dan keturunannya termasuk penulis sendiri untuk bisa berbahasa jawa dengan baik dan benar, sesuai dengan akhir kata dari si penulis artikel

Dengan perkataan lain, bahasa Jawa yang berjati diri sebagai bahasa ibu bagi sebagian terbesar warga masyarakat Yogyakarta dan sekelilingnya, sepertinya justru dibiarkan makin merana. Saya harus menegaskan, sama sekali tidaklah cukup pemertahanan bahasa Jawa hanya berhenti pada pemakaian aksara Jawa yang jelas-jelas berdimensi ortografis itu.

Maka pertanyaan mendasarnya lalu, sungguhkah kita yang "masih Jawa" ini rela membiarkan bahasa Jawa mati di lumbung sendiri? Sungguhkah tidak ada upaya superkonkret untuk membalikkan arus kepunahan bahasa Jawa? Mohon dengan segala hormat, sinyalemen kebahasajawaan yang sangat mengkhawatirkan ini benar-benar disikapi dan direfleksikan dalam-dalam! Ayo segera selamatkan bahasa Jawa!

R Kunjana Rahardi Pakar Bahasa, Konsultan Bahasa Media di Jakarta Dosen Akademi Sekretari dan Manajemen Marsudirini Santa Maria, Yogyakarta

1 komentar:

Unknown mengatakan...

iya nih perlu perhatian banget melestarikan bahasa jawa sejak dini, rata-rata orang tua sekarang (walaupun dia jawa asli) tapi ngomong sama anaknya pake bahasa Indonesia, lah gmn bisa berbahasa jawa (khususe krama inggil) kalau sejak dari kecil yg diajarkan adalah bhs Indonesia....